PENDIDIKAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI II
“SISTEM TEKNIK
DAN DOKUMENTASI”
Dosen Pembimbing :
Fadhil Yamaly S.E., Ak., M.Si
Disusun Oleh :
KELOMPOK I
Lisnawati (22.2015.014)
Fatimah (22.2015.022)
Wendi Ariansyah (22.2015.123)
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya terutama
nikmat sehat sehingga kami mampu menyelesaikan makalah dengan judul “Sistem
Teknik dan Dokumentasi”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Informasi Akuntansi II. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada Bapak Fadhil Yamaly selaku Dosen pembimbing mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi II.
Akhirnya kami
menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah yang akan
datang.
Palembang, Maret 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ............................. I
DAFTAR
ISI ............................. II
BAB I :
PENDAHULUAN ............................. 1
A.
Latar Belakang ............................. 1
B. Rumusan Masalah ............................. 1
C. Tujuan .............................. 1
BAB II
: PEMBAHASAN ............................. 2-19
A. Dokumentasi Sistem ............................... 2
B. Pengertian Dan Pengguna Teknik Sistem ............................... 2-5
C. Teknik
Sistem ............................... 5-19
BAB III:
PENUTUP ............................. 20
A. Kesimpulan ........................... 20
B. Saran ............................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknik-teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis,
merancang, dan mendokumentasikan sistem dan hubungan antar subsistem.
Teknik-teknik sistem penting bagi auditor intern dan ekstern dan juga para
personel sistem dalam pengembangan sistem informasi.
Dokumentasi
meliputi bentuk naratif, bagan alir (flowchart}, diagram, dan materi tertulis
lainnya, yang menjelaskan bagaimana sebuah sistem bekerja. Informasi ini
meliputi siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana data dimasukkan
(data entry), diproses, disimpan, menghasilkan informasi, serta bagaimana
pengendalian sistemnya
B. Rumusan
Masalah
Rumusan masalah
berdasarkan latar belakang adalah sebagai berikut:
·
Apa peran teknik sistem
bagi auditor dan personel pengembangan sistem ?
·
Bagaimana penggunaan
teknik flowchart dalam analisis sistem pemroses informasi ?
· Apa definisi teknik
sistem yang lazim seperti diagram HIPO, sistem flowchart, dan diagram alur data
logika ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Dari rumusan masalah diatas, maka secara umum tujuan
makalah ini adalah untuk memahami peran “Teknik Sistem dan Dokumentasi” bagi
auditor dan personel pengembangan sistem. Dan juga menjelaskan penggunaan
teknik flowchart dalam analisis sistem.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dokumentasi Sistem
Dokumentasi
meliputi bentuk naratif, bagan alir (flowchart}, diagram, dan materi tertulis
lainnya, yang menjelaskan bagaimana sebuah sistem bekerja. Informasi ini
meliputi siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana data dimasukkan
(data entry), diproses, disimpan, menghasilkan informasi, serta bagaimana pengendalian
sistemnya.
Beberapa
alat yang populer untuk mendokumentasikan sebuah sistem adalah diagram, bagan
alir, tabel, dan bentuk grafis lainnya untuk mewakili informasi. Alat-alat
tersebut kemudian dilengkapi dengan deskripsi naratif sistem, yaitu penjelasan
per tahap mengenai komponen dan interaksi sistem.
B.
Pengertian Dan Pengguna Teknik Sistem
Teknik
sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan
mendokumentasikan sistem dan hubungan antarsubsistem. Teknik-teknik tersebut
umumnya bersifat grafikal (piktoral). Teknik-teknik sistem penting bagi auditor
intern dan ekstern dan juga para personel sistem dalam pengembangan sistem
informasi. Teknik-teknik sistem juga digunakan oleh akuntan yang melakukan
pembuatan sistem, baik secara intern bagi perusahaannya maupun secara ekstern
sebagai seorang konsultan.
·
Penggunaan Teknik Sistem untuk Audit
Sebagian besar penugasan auditing
dibagi menjadi dua komponen dasar. Komponen pertama yaitu audit intern yang
bertujuan untuk menetapkan tingkat keandalan struktur pengendalian intern dalam
organisasi. Biasanya diperlukan beberapa jenis pengujian kepatuhan. Tujuan
pengujian itu adalah untuk melihat eksistensi, efektivitas, dan mengecek
kelangsungan operasi pengendalian internal yang akan menjadi dasar penilaian.
Komponen kedua yaitu audit laporan
keuangan, meliputi pengujian substansif. Pengujian substansif adalah verifikasi
langsung atas laporan keuangan berdasarkan hasil pengujian pengendalian intern
dalam audit intern. Pengujian ketaatan maupun substansif juga harus dilakukan
oleh auditor intern seperti halnya auditor ekstern.
·
Evaluasi
Pengendalian Intern
Yaitu Auditor
sering terlibat dalam evaluasi pengendalian intern. Dalam mengevaluasi
pengendalian intern, auditor umumnya memperhatikan arus pemrosesan dan
distribusi dokumen-dokumen dalam sistem aplikasi. Karena pemisahan dan
pembagian tugas-tugas pemrosesan di antara karyawan dan atau departemen.
Beberapa teknik sistem misalnya bagan arus analitis, bagan arus dokumen, dan bagan
distribusi formulir dapat digunakan oleh auditor untuk menganalisis distribusi
dokumen dalam sistem. Bagan-bagan ini dibuat dalam kolom-kolom untuk
mengelompokan fungsi-fungsi pemrosesan yang dilakukan oleh setiap entitas.
Beberapa teknik lainnya, seperti kuesioner dan metode matriks juga dapat
digunakan untuk mengevaluasi pengendalian intern.
·
Pengujian Kepatuhan
Yaitu Auditor
melakukan pengujian ketaatan untuk memastikan eksistensi, menilai efektivitas
dan menguji kesinambungan operasi pengendalian intern yang diandalkan oleh
organisasi.Pengujian ketaatan membutuhkan pemahaman atas pengendaian yang akan
diuji. Jika pengendalian yang akan diuji adalah komponen-komponen sistem
informasi perusahaan, auditor juga harus memperhatikan teknologi yang digunakan
oleh sistem informasi. Ini membutuhkan pemahaman teknik-teknik sistem yang umum
digunakan untuk mendokumentasikan sistem informasi. Jadi auditor harus
mempunyai pemahaman mendasar mengenai teknik-teknik yang akan digunakan dalam
menganalisis dan merancang sistem.
Bagan masukan
proses-keluaran (input-process-output/ IPO) dan hierarki-plus masukan
proses-keluaran (HIPO), bagan arus program, diagram aliran data logis (logical
data flow diagaram/DFD), tabel pencabangan dan keputusan, serta metode matriks
yang menjadi contoh teknik sistem yang umum digunakan dalam menganalisis dan
merancang sistem.
Auditor akan sering
menghadapi teknik-teknik ini manakala mereka menelaah dokumentasi sistem.
Tetapi auditor biasanya memiliki kebutuhan sedikit saja untuk menyajikan bagan
IPO dan HIPO, bagan arus program, DFD, table pencabangan dan keputusan, dan
metode matriks dalam menjalankan auditnya, karena teknik-teknik ini berguna
terutama dalam perencanaan dan perancangan sistem. Fokus utama audit untuk
menelaah sistem berjalan dan bukan merancang sistem baru.
·
Kertas Kerja
Yang di
maksud kertas kerja ialah adalah catatan yang dipegang auditor mengenai
prosedur dan pengujian yang diterapkan, informasi yang didapatkan, dan
kesimpulan yng ditarik selama melakukan penugasan audit. Auditor disyaratkan
oleh standar professional untuk membuat ketas kerja, dan ini merupakan catatan
utama mengenai pekerjaan yang telah dilakukan.Auditor menggunakan teknik-teknik
sistem untuk mendokumentasikan dan menganalisis isi kertas kerja. Kuesioner
pengendalian intern, bagan arus analitis dan bagan arus sistem sering tampak
dalam kertas kerja karena umum digunakan oleh auditor dalam mengevaluasi
pengendalian intern. Diagram aliran data, bagan HIPO, bagan arus program, table
pencabangan dan keputusan, dan metode matrik dapat muncul dalam kertas kerja
jika merupakan bagian dari dokumentasi sistem yang akan ditelaah.
· Penggunaan Teknik Sistem dalam Pengembangan
Sistem
Proyek pengembangan
sistem biasanya terdiri dari 3 fase, yaitu:
·
Analisis Sistem
Yaitu tanggung jawab
analisis sistem mencakup pencarian fakta dengan menggunakan teknik wawancara,
kuesioner, review dokumen dan observasi.
Teknik formal yang
digunakan untuk mengelola fakta meliputi analisis pengukuran pekerjaan,
analisis distribusi pekerjaan dan teknik matriks yang lain. Analisis arus
informasi juga merupakan bagian yang penting dari proses analisis. Teknik
sistem yang berguna untuk analisis informasi adalah diagram alur data logika
dan flowchart analitis. Kedua teknik ini sangat berguna untuk mendapatkan
gambaran mengenai pemrosesan transaksi dalam suatu organisasi secara
menyeluruh.
·
Desain Sistem
Yaitu desain sistem
yang melibatkan penyusunan cetak biru sistem secara lengkap dan utuh. Alat
tersebut dapat berupa matriks input atau output, flowchart sistem, dan diagram
alur data. Desain sistem juga melibatkan desain dokumen input, desain formulir
dan desain database. Teknik sistem seperti diagram input proses output, daigram
HIPO, flowchart program, tabel keputusan dan lain sebagainya digunakan secara
ekstensif untuk mendokumentasikan perancangan sistem.
·
Implementasi Sistem
Yaitu Implementasi
sistem merupakan penerapan desain yang telah dibuat. Dokumen adalah merupakan
bagian terpenting dalam implementasi sistem. Dokumen yang baik, sebagai akibat dari
penggunaan teknik sistem adalah proses analisis dan desain sistem informas,
sangat membantu pelaksanaan pelatihan karyawan dan berguna untuk memastikan
bahwa spesifikasi desain dapat terpenuhi.
A.
Teknik
Sistem
· Simbol Flowchart
Flowchart merupakan diagram simbol
yang menunjukan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah sitem. Flowchart
digunakan oleh auditor maupun oleh personel sistem.
Pemakaian flowchart melas seiring
dengan berkembangnya komputerisasi pemrosesan data bisnis. Pemakaian yang meluas ini memicu
perlunya keseragaman simbol dan konvensi yang digunakan. Di Amerika Serikat,
kebutuhan akan keseragaman terpenuhi dengan adanya publikasi “American National Standard Flowchatrt
symbols and Their Usage in Information Processing.” Versi yang sekarang
berlaku adalah ANSI X 3.5.-1970.
ANSI X
3.5.-1970 mendefinisikan empat kelompok simbol flowchart simbol dasar, simbol input/output, simbol
proses, dan simbol tambahan. ANSI mendefinisikan bentuk setiap simbol tersebut
dan mengilustrasian penggunaan simbol-simbol tersebut.
Simbol dasar (Gambar
2.1) mencakup simbol input/output, simbol
proses, simbol arus data, serta simbol anotasi (komentar). Simbol-simbol ini
terkait dengan fungsi dasar pemrosesan data. Simbol khusus dapat digunakan
untuk menggantikan simbol dasar guna memberikan informasi tambahan. Simbol
input/output menggambarkan fungsi input/output, yaitu membuat data tersedia
untuk diproses dan mencatat informasi hasil suatu pemrosesan. Simbol garis arus digunakan untuk
mengaitkan simbol yang satu dengan simbol yang lainnya. Garis lurus ini mengindikasikan
urutan informasi dan operasi yang harus dijalankan. Simbol anotasi (komentar)
menggambarkan deskripsi tambahan atau catatn penjelasan. Garis putus-putus
dikaitkan dengan simbol yang diberi komentar.
Simbol input/output
yang spesifik (Gambar 2.2) menggambarkan fungsi
input/output. Simbol ini juga mengidentifikasi media yang digunakan untuk
merekam informasi ataupun cara menangani informasi.
Jika tidak tersedia simbol khusus, maka dapat
digunakan simbol dasar.
Simbol proses khusus (gambar 2.3) menggambarkan fungsi pemrosesan dan mengidentifikasi jenis operasi yang akan digunakan untuk mengelola informasi. Jika tidak tersedia simbol proses, maka dapat digunakan simbol proses dasar. Simbol Proses Khusus :
Simbol tambahan (Gambar 2.3) dapat digunakan unruk
memperjelas flowchart atau untuk mempermudah pembuatan flowchart. Simbol
konektor menggambarkan alur keluar dari (atau masuk kedalam) flowchart menuju (atau
dari) bagian flowchart yang lain. Satu set yang terdiri dari dua simbol
konektor digunakan untuk menggambarkan arah arus yang kontinu jika arus
tersebut terpotong akibat tidak cukupnya area gambar. Simbol terminal
menggambarkan titik ujung dari sebuah flowchart, seperti titik awal, titik
akhir, atau titik interupsi. Simbol mode paralel menggambarkan awal atau akhir
dari dua atau lebih operasi yang simultan. Simbol konektor off-page bukan
merupakan standar ANSI X3.5, tetapi biasanya digunakan untuk menggambarkan alus
keluar dari (atau masuk kedalam) flowchart menuju (atau dari) halaman flowchart
yang lain. Simbol transmittal tape digunakan
untuk menggambarkan pembuatan batch
control total secara manual.
·
Simbol
Untuk Membuat Flowchart
Gambar 2.4 menyajikan empat ilustrasi penggunaan simbol flowchart. Dalam ilustrasi yang pertama, dapat dilihat simbol dokumen digunakan untuk melambangakan faktur, sebagai input untuk suatu operasi manual. Teks didalam simbol operasi manusal menjelaskan bahwa faktur ditinjau ulang dan diotorisasi. Faktur yang lebih diotorisasi menjadi output dari proses ini. Karena arah aliran dalam ilustrasi tersebut normal (dari kiri kekanan dan dari atas kebawah), maka tidak diperlukan anak panah untuk mengambarkan aliran data.Berikut ini GAMBAR 2.4 Ilustrasi penggunaan simbol yaitu:Arah Arus Normal
Ilustrasi
berikutnya juga menggambarkan kejadian yang sama, tetapi dengan cara yangt
berbeda. Dalam contoh tersebut, dapat dilihat aliran data yang tidak normal
yang harus digambarkan dengan garis beranak panah.
Dalam
ilustrasi yang ketiga, tampak bagaimana simbol konektor digunakan untuk
menggambarkan perpindahan formulir permintaan barang dari departemen penjualan
kedepartemen pembelian.
Dalam ilustrasi yang
keempat, dapat dilihat persiapan manual sebuah order pembelian. Simbol dokumen
digunakan untuk menggambarkan permintaan pembelian sebagai lambang input untuk
suatu proses manual. Simbol anotasi digunkan untuk mengindikasikan operasi manual.
Anotasi
digunakan karena tempat dalam simbol operasi manual yang tersedia tidak cukup
untuk memuat seluruh teks penjelasan.
·
Diagram
IPO dan HIPO
Diagram IPO dan HIPO digunakan terutama oleh personel
pengembangan sistem untuk membedakan level rincian sistem yang digunakan dalam
flowchart. Pada level analisis yang paling umum, hanya diperhitungkan hubungan
input-proses-output (Gambar 2.5) digunakan untuk memberikan deskripsi naratif
mengenai input yang diperlukan untuk menghasilkan output sistem. GAMBAR 2.5 Diagram IPO :
Diagram
HIPO terdiri dari dua segmen: diagram hierarki sebagai pemecahan proses menjadi
berbagai modul dan sebuah diagram IPO yang menggambarkan kebutuhan
input-proses-output setiap modul. Diagram hierarki menggambarkan keseluruhan
sistem dan berperan sebagai ‘daftar isi’ untuk membuat diagram IPO yang lebih
detail.
Peranan tersebut, yakni
sebagai acuan pembuatan diagram IPO, biasanya diwujudkan dengan pemberian nomo
urut, sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.6. diagram IPO, sebagai bagian
dari diagram HIPO, biasanya dari diagram HIPO biasanya berbentuk narasi,
contohnya dapat dilihat pada gambar 2.5, sekalipun kadangkala juga digunakan
teknik deskriptif yang lain.
Diaram
HIPO didesain sebagai alat bantu dan alat dokumentasi. Diagram HIPO berguna
untuk mengidentifikasi apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu
masalah. Namun diagram ini juga terbatas, tidak memberiikan informasi mengenai
bagaimana dan kapan sebuah proses harus dijalankan. Grafik flowchart yang
didiskusikan sebelumnya lebih sesuai jika digunakan untuk menentukan fungsi
sitem informasi dan logika pemprosesan.
· Flowchart
Sistem dan Program
Flowchart sistem digunakan baik oleh personel sistem
maupun auditor. Flowchart sistem
mengidentifikasi keseluruhan aliran operasi
didalam sebuah sistem. Sebuah flowchart sistem
menunjukan titik awal input,
tahapan proses, mode pemrosesan (manual ataukah mesin), dan disposisi output.
Fokus flowchart sistem adalah pada fungsi proses dan media, bukannya pada
rincian logika setiap fungsi pemrosesan.
Flowchart program digunakan terutama oleh
personel pengembangan sistem. Flowchart program (juga disebut flowchart block),
dibandingkan dnegan flowchart sistem, lebih detail dalam mengambarkan setiap
fungsi pemrosesan. Setiap fungsi pemrosesan yang tergambar dalam flowchart
dirinci lebih detail dalam flowchart program, serupa dengan diagram IPO sebagai
rincin dari diagram HIPO.
· Diagram
Arus Data Logika (DFD)
Digunakan terutama oleh personil
pengembangan sistem dalam analisis sistem. Seorang analisis sistem sering
bertindak sebagai penghubung antara pengguna yang memilik berbagai keinginan,
dan programer atau staf pendukung sistem yang akan membuat desain fisik sistem
untuk memenuhi kebutuhan pengguna. DFD digunakan oleh analis untuk
mendokumentasikan desain logika suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan
pengguna. DFD memungkinkan pengguna mengetahui konsep analis sistem mengenai
masalah yang dihadapi oleh pengguna. Tujuan penggunaan DFD adalah untuk
memisahkan secara jelas proses logika analisis sistem dengan proses desain
sistem secara fisik. TABEL 2.1
Simbol Diagram DFD Logika
·
Diagram
Arus Data Logika dan Analisis Terstruktur
Gambar 2.7
mengilustrasikan sebuah DFD tingkat atas dari sebuah sistem penggajian. Level
ini menggambarkan suatu deskripsi yang sangat umum. Data penggajian dari bagian
pencatatan waktu diproses dalam sebuah storage atau file data penggajian untuk
menentukan besarnya gaji setiap karyawan.garis beranak panah mengindikasikan
aliran data. GAMBAR 2.7 DFD Untuk
Proses Penggajian
Beberapa poin
penting mengenai pembuatan DFD, sebagaimana diilustrasikan pada gambar 2.7,
adalah:
v Setiap
DFD hanya mencakup simbol-simbol DFD
v Setiap
simbol dalam DFD, termasuk anak panah, harus diberi nama
v Setiap
aliran logika harus jelas, memiliki sumber data dan menuju destinasi
data,tertentu.
·
Flowchart
Distribusi Formulir, Dokumen, dan Analitik
Flowchart
analitik, flowchart dokumen, dan diagram distribusi formulir dapat digunakan
untuk menganalisis distribusi dokumen dalam sebuah sistem. Diagram ini
dikelompokan dalam kolom-kolom untuk mengelompokan fungsi yang dijalankan oleh
setiap entitas. Dengan pemisahan peran perkolom terseut, evaliasi pemisahan tugas
setiap fungsi menjadi lebih efektif.
Flowchart analitik (Gambar 2.10) serupa dengan flowchart
sistem, baik dalam hal detail rincian maupun teknik pembuatan.
Flowchart
dokumen (Gambar 2.11) serupa dengan format analitik, tetapi peran proses setiap
entitas tidak disajikan secara detail. Dengan kata lain, hanya simbol dokumen
yamg digunakan dalam flowchart tersebut.
Tujuan flowchart semacam ini adalah untuk mengetahui setiap dokumen yang
digunakan dalam setiap sistem aplikasi dan mengidentifikasi titik awal dokumen,
distribusi dokumen, serta titik akhit setiap dokumen.
Terkait
dekat dengan flowchart dokumen adalah diagram distribus formulir (Gambar 2.12).
diagram distribusi formulir menggambarkan distribusi setiap salinan formulir
dalam sebuah organisasi. Dalam diagram ini, penekanannya terletak pada siapa
yang akan mendapatkan formulir tertentu bukan pada bagaimana setiap formulir
akan diproses.
·
Ilustrasi
Pembuatan Flowchart Analitik
Tujuannya adalah untuk
menggambarkan penyusunan flowchart analitik dalam sebuah sistem pengolahan
transaksi.
1) Merencanakan
flowchart
2) Memilih
simbol
3) Analisis
sistem
4) Menggambar
flowchart
5) Peraturan
sandwich
6) Penggunaan
simbol konektor
7) Hubungan
entitas-kolom
Lima panduan umum ketika
menggambar flowchart adalah:
1) Analisis
sistem untuk mengidentifikasi entitas dan dokumen, sebagaimana telah dijelaskan
dalam iluatrasi tersebut.
2) Pilih
simbol yang akan digunakan sesuai dengann panduan umum yang dijelaskan dalam
bagian ini.
3) Buatlah
sketsa kasar flowchart sistem untuk menentukan letak kolom entitas dan alur
dokumen.
4) Riview
sketsa tersebut untuk memastikan tidak ada aktivitas yang terlewatkan ataupun
tidak ada kesalahan.
Pastikan flowchart
tersebut telah menggambarkan sistem dengan jelas, jika diperlukan tambahkan
komentar.
·
Teknik
Narasi
Bermanfaat dalam analisis sistem
tahap pencarian fakta diperusahaan. Wawancara merupakan teknik yang berguna
bagi analis untuk mengenal pihak-pihak pengambil keputusan diperusahaan dan
masalah yang mereka hadapi. Kuesioner terbuka merupakan teknik pencarian fakta
dengan cara memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan
secara bebas. Kuesioner merupakan teknik pencarian fakta yang berguna untuk
mencari jawaban atas sekumpulan pertanyaan. Bagi analis sistem, penggunaan
kuesioner terbuka relatif menghemat waktu. Teknik narasi mencakup juga tinjauan
terhadap dokumentasi.
·
Analisis
Penggunaan Sumber Daya
Analisis berikutnya
yang perlu dilakukan adalah mencocokan sumber daya yang dimiliki dengan tugas
yang harus diselesaikan. Analisis penggunaan sumber daya harus selalu
dipertimbangkan oleh personel pengembangan sistem ketika mengimplementasikan
sistem. Auditor harus mempertimbangkan penggunaan sumber daya pada saat
melakukan audit. Penugasan kepada staf untuk suatu fungsi audit tertentu dapat diselesaikan
dengan teknik sistem. Oleh karena itu, teknik sistem dalam analisis
pengalokasian sumber daya dapat digunakan baik oleh auditor maupun oleh
personel sistem
1. Pengukuran
kerja
Pengukuran
kerja mencakup empat langkah dasar:
·
Mengidentifikasi
pekerjaan
· Mengukur perkiraan
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan menggunakan
studi gerak dan waktu, runs test, data historis, atau cara yang lain
· Menyesuaikan perkiraan
waktu tersebut untuk mengeliminasi waktu luang dan pertimbangan-pertimbangan
yang lain
· Menganalisis kebutuhan
berdasarkan data tersebut.
2 Analisis
Distribusi Kerja
Analisis distribusi kerja membutuhkan informasi rinci
mengenai fungsi dan tanggung jawab semua karyawan yang terlibat dalam analisis.
Rincian
pekerjaan digunakan untuk mencatat setiap jenis pekerjaan yang dijalankan oleh
setiap individu dan rata-rata jam yang dibutuhkan untuk menjalankan setiap
pekerjaan per minggu.
·
Teknik
Analisis Keputusan
1. Tabel
keputusan dan percabangan
Digunakan terutama oleh personel
pengembangan sistem. Logika keputusan yang di butuhkan untuk membuat program
komputer biasanya terlalu kompleks untuk digambarkan dengan menggunakan simbol
flowchart. Tabel percabangan biasanya dapat digunakan untuk menggambarkan suatu
fungsi keputusan, yang mencakup pernyataan dari suatu keputusan yang harus
dibuat, serangkaian kondisi yang kemungkinan dapat terjadi, dan alur yang harus
diikuti untuk setiap kondisi yang mungkin terjadi. Tabel keputusan merupakan
pemnyajian suatu proses pengambilan keputusan. Tabel keputusan serupa dengan
tabel percabangan tapi lebih kompleks karena mancakup kriteria pengambilan
keputusan yang beragam.
2. Metode
Matriks
Digunakan baik oleh auditor maupun
personel sistem. Tabel keputusan pada dasarnya merupakan penyajian sebuah
matriks. Penyajian bentuk matriks banyak berguna dalam pekerjaan sistem karena
matriks ini merupakan metode yang enak untuk menganalisis dan menyajikan
serangkaian data yang besar. Karateristik analitikal yang penting dari teknik
matriks adalah alokasi isi suatu baris kedalam berbagai kolom. Dengan cara ini,
dapat dipastikan bahwa setiap baris dan kolom secara eksplisit dianalisis dan
didokumentasi.
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
Teknik
sistem digunakan baik oleh auditor maupun oleh personel sistem sebagai alat
analisis dan dokumentasi. Teknik sistem diperlukan untuk menganalisis dan
merancang sistem informasi dengan menggunakan pendekatan sistem terstruktur.
Salah satu teknik sistem yang cukup populer dan banyak dipakai adalah pembuatan
flowchart. Tersedia berbagai cara untuk membuat flowchart dan simbol standar
pembuatan flowchart. Sekalipun standar tersedia, tetapi pada dasarnya pembuatan
flowchart lebih merupakan seni, bukan ilmu.
Selain
flowchart, ada banyak sistem teknik lain yang digunakan. Data flow diagram
(DFD) logika juga sering digunakan dalam analisis dan desain sistem. DFD dapat
digunakan untuk memperbaiki desain suatu sistem. Tabel percabangan, tabel
keputusan, digram IPO dan HIPO, serta metode matriks juga digunakan dalam
analisis dan desain sistem. Teknik yang digunakan dalam analisis dan desain
penggunaan sumber daya mencakup flowchart, DFD, dan teknik grafis lain.
Sekalipun sangat berguna, teknik ini tidak mempertimbangkan penggunaan sumber daya
sistem. Teknik pengukuran kerja diperlukan untuk mengetahui berapa banyak
sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan suatu sistem.
B. Saran
Setelah menguraikan berbagai macam
penjelasan tentang “Sistem Teknik dan Dokumentasi” yang telah diambil dari berbagai
macam referensi, diharapkan makalah ini dapat menjadi acuan bagi mahasiswa agar
mampu mengenal dan memahami tentang teknik sistem dan dokumentasi dengan baik
dan benar.